Industri Periklanan Minta Dilibatkan dalam Pembahasan RPP Kesehatan

Ketua Indonesia Digital Association (IDA) Dian Gemiano meminta pihaknya dilibatkan dalam pembahasan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Kesehatan. Menurut industri media dan periklanan digital harus dilibatkan dalam pembahasan RPP ini. "Kami, dari media dan periklanan digital, prinsipnya tidak menolak untuk diatur. Tapi tolong libatkan kami dalam perumusannya dan keberadilan tadi diterapkan," ujar Dian.

Hal tersebut diungkapkan oleh Dian pada Media Diskusi ‘Dampak Berbagai Larangan Iklan, Promosi, dan Sponsorship Produk Tembakau pada RPP Kesehatan Terhadap Industri Kreatif’ oleh Dewan Periklanan Indonesia (DPI). Dian menyoroti larangan iklan dan promosi produk tembakau di ruang publik dan internet yang tertuang dalam pasal pasal tembakau di RPP Kesehatan. Menurut Dian, aturan ini akan menggerus industri periklanan dan media kreatif, termasuk media digital, yang akan kehilangan sebesar 20 persen dari sumber pendapatannya.

Pembuktian SMA Sutomo 1 Medan Atas SMA Methodist 2 Medan di Final Honda DBL with kopi Good Day Beredar Kabar Penganiayaan di Bukit Dealova, Kasat Reskrim Polresta Pangkalpinang Pastikan Hoax Info Loker Serang, PT Nikomas Gemilang Buka Lowongan Kerja 2024, Berikut Syarat dan Link Daftarnya

Banyak Hoaks Beredar di Jateng, PSI Optimis Bikin Kebun Mawar Baru di Kandang Banteng Calon Pemenang Pilpres 2024 Mulai Terlihat Jelang Pencoblosan, 6 Hasil Survei Elektabilitas Terbaru Halaman 4 20 Pantun Melayu Ramadan 2024 yang Keren untuk Teman dan Keluarga, Bisa Dibagikan ke Media Sosial

Pemicu Nagita Slavina Dipolisikan Ayah Kandung Sendiri, Gideon Tengker Tegaskan Kantongi Bukti Idham Mase Kekeuh Cerai dengan Catherine Wilson, Kecewa Keket Tak Mundur dari Caleg, Rebutan Suara Halaman 3 "Berdasarkan data Statista, kerugian sebesar 20% nya itu nilainya sekitar Rp11 triliun,” ungkapnya.

Khusus di media berita berbasis digital saja, kata Dian, kehilangan nilai usaha sebesar itu berdampak signifikan bagi keberlangsungan usaha. "Jadi betapa besarnya dan itu signifikan sekali dampaknya pada operasional, karena menghantam ke bottomline. Kehilangan 20% itu sangat signifikan bagi kami. Jadi, otomatis memangkas berbagai biaya, termasuk SDM (Sumber Daya Manusia). Seberat itu," pungkas Dian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *