5 Cara Menumbuhkan Growth Mindset pada Anak Sejak Dini

Cara menumbuhkan growth mindset pada anak: 1. Ajak berdiskusi 2. Memuji proses 3. Memberi pemahaman … 5. Melatih self-talk yang positif

 

Cara Menumbuhkan Growth Mindset pada Anak

 

Menurut Carol Dweck dalam penelitiannya, growth mindset adalah pola pikir yang meyakini bahwa kemampuan seseorang bisa berkembang melalui usaha dan belajar dengan tekun. Nah, sebagai orang tua, Anda perlu menumbuhkan growth mindset pada anak di lingkungan belajar yang tepat, misalnya sekolah internasional Bogor.

Sekolah unggulan ini menawarkan kurikulum berbasis eksplorasi dan pendekatan yang mendorong anak untuk terus berkembang dan lebih berani menghadapi tantangan. Namun, selain dengan faktor eksternal, orang tua memiliki peran utama dalam membentuk growth mindset anak di lingkup keluarga.

5 Cara Menumbuhkan Growth Mindset pada Anak

Growth mindset bermanfaat dalam membuat anak mau mencoba hal atau tantangan baru, lebih percaya diri, serta tidak takut gagal dan tidak mudah menyerah di kehidupan akademik maupun sosialnya. Jika Anda ingin si kecil memiliki pola pikir tersebut, maka Anda perlu menerapkan beberapa pola asuh berikut ini.

1. Mengajak Anak Berdiskusi

Dalam bukunya yang berjudul “Mindset”, Carol Dweck menjelaskan bahwa cara menumbuhkan growth mindset pada anak yang paling efektif adalah dengan mengajak anak untuk berdiskusi. Gunakan waktu luang, seperti saat makan bersama, untuk membahas hal-hal ringan, misalnya tentang strategi, usaha, kegagalan, atau pembelajaran dari pengalaman sendiri maupun orang lain.

Tekankan bahwa setiap orang yang berhasil dalam hidupnya adalah orang yang bekerja paling keras. Dengan begitu, anak Anda akan merefleksi diri bahwa ia pun bisa mencapai kesuksesan dan menjadi juara jika mau berusaha dengan tekun dan pantang menyerah.

2. Memberikan Pujian dengan Tepat

Kemudian, hindari memberi pujian yang berlebihan terhadap hasil akhir, karena hal ini bisa menumbuhkan fixed mindset. Secara singkat, fixed mindset adalah keyakinan bahwa kecerdasan dan kemampuan bersifat bawaan sejak lahir serta tidak bisa berkembang.

Sebagai gantinya, berikan apresiasi pada usaha, ketekunan, dan proses belajar yang telah anak lakukan. Pujilah anak atas kerja kerasnya dalam menyelesaikan tugas, bukan semata-mata karena berhasil mendapatkan nilai sempurna.

3. Jelaskan bahwa Kecerdasan Bisa Berkembang

Anda juga perlu menjelaskan kepada anak bahwa kecerdasan bukan bakat bawaan sejak lahir, melainkan bisa berkembang seiring waktu. Dengan pemahaman tersebut, anak Anda akan lebih termotivasi untuk belajar karena tahu bahwa kemampuan mereka bisa meningkat jika belajar dengan sungguh-sungguh.

4. Mendorong Anak untuk Berani Mengambil Risiko dan Gagal

Mengajarkan sikap untuk berani mengambil risiko dan menghadapi kegagalan adalah langkah penting dalam menumbuhkan growth mindset pada anak. Dari kegagalan, anak Anda bisa mendapatkan pengalaman dan pembelajaran yang berharga.

Ketika anak mengalami kegagalan, ajak mereka untuk menghargai setiap proses belajar yang telah dilalui, bukan hanya berfokus pada hasil akhir. Berikan contoh tokoh sukses yang pernah mengalami kegagalan namun akhirnya berhasil karena tidak menyerah. Tanamkan bahwa proses jauh lebih penting daripada hasil akhir.

5. Mendorong Self-Talk yang Positif

Secara bahasa, self-talk berarti berbicara dengan diri sendiri. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun bisa melakukannya. Berikan contoh self-talk yang bersifat positif kepada anak, karena cara ini bisa membantu meningkatkan kepercayaan diri, mengelola emosi negatif, dan meningkatkan produktivitas.

Sudah Siap Menumbuhkan Growth Mindset pada Anak?

Menumbuhkan growth mindset pada anak sangatlah penting untuk masa depan mereka. Dengan mengajak anak untuk diskusi, memberi pujian, mendorong anak untuk berani gagal, hingga melatih self-talk positif, mereka akan lebih percaya diri serta termotivasi untuk terus belajar dan berusaha.

Anda pun bisa memaksimalkan cara-cara di atas dengan menyekolahkan anak di HighScope Indonesia. Sebagai Sekolah Internasional Bogor, HighScope Indonesia menerapkan kurikulum berstandar internasional yang mendukung pertumbuhan growth mindset pada anak usia Prasekolah (playgroup), TK, dan SD.

Di sana, setiap anak akan diajak untuk mencapai potensi maksimalnya melalui metode pembelajaran yang inovatif sesuai tren abad ke-21. Baik itu dengan bermain musik, berolahraga renang dan jalan santai, hingga belajar dengan dunia sekitar bersama hewan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *