Presiden Jokowi Dikabarkan Tak Hadiri HUT PDIP karena Kunker, Ini Kata Hasto, FX Rudy, hingga TKN

Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan tidak hadir pada HUT ke 51 PDI Perjuangan (PDIP) pada Rabu (10/1/2024) mendatang. Sebelumnya, Presiden Jokowi kemungkinan tidak akan hadir dalam puncak peringatan hari lahir partai berlambang Banteng tersebut, karena ada kunjungan kerja (Kunker) ke luar negeri. Maka, dengan agenda kunjungan ke luar negeri tersebut, Presiden Jokowi diperkirakan tidak akan menghadiri HUT partai moncong putih itu.

Dalam hal ini, Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayanamenegaskan, kunjungan kerja Presiden ke luar negeri tersebut sudah dijadwalkan sejak lama. Sehingga, ia membantah apabila kunjungan kerja Presiden tersebut untuk menghindari perayaan HUT PDIP. "Enggak lah pasti sudah ada rencana yang sudah diatur. Kita ucapkan selamat ulang tahun ya," jelasnya.

Mengenai ketidakhadiran Presiden Jokowi itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengaku sudah mengetahui kondisi tersebut. Miguel Mengigau Nangis Teringat Dimarahi Desta imbas Rusak Mainan saat ke Jepang Presiden Jokowi Dikabarkan Tak Hadiri HUT PDIP karena Kunker, Ini Kata Hasto, FX Rudy, hingga TKN

FX Rudy Tak Ambil Pusing soal Presiden Jokowi Tak Hadiri HUT Ke 51 PDIP Walau Cerai, Irish Bella dan Ammar Zoni Masih Berpeluang Rujuk Calon Pemenang Pilpres 2024 Mulai Terlihat Jelang Pencoblosan, 6 Hasil Survei Elektabilitas Terbaru Halaman 4

FX Rudy: Jika Merasa Lahir dari PDIP Mestinya Presiden Jokowi Hadiri HUT PDIP Pekan Depan Idham Mase Kekeuh Cerai dengan Catherine Wilson, Kecewa Keket Tak Mundur dari Caleg, Rebutan Suara Halaman 3 Dikatakannya, Presiden Jokowi memilih untuk melakukan perjalanan dinas ke Filipina, ketimbang hadir dalam acara partai yang telah membawanya sebagai presiden.

"Kami sudah mendapat informasi juga bapak presiden Jokowi akan melaksanakan tugas negara di luar negeri, di Filipina," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (6/1/2024). Kendati demikian, menurut Hasto, ketidakhadiran Presiden Jokowi itu bukanlah sebuah masalah besar bagi PDIP. "Tapi watak kegiatan kali ini ke bawah menyatu dengan rakyat itu sendiri," katanya.

Kemudian, ketika disinggung apakah ketidakhadiran Presiden Jokowi itu akan berpengaruh pada elektabilitas PDIP di Pemilu 2024, Hasto mengatakan bahwa HUT kali ini bersumber dari akar rumput. Peringatan hari lahir melibatkan banyak masyarakat karena kedaulatan berada di tangan rakyat. "Belajar dari sejarah PDIP, perjuangan ketika menghadapi pemerintahan yang otoriter sampai kantor PDIP diserang kekuatan rakyat adalah senjata yang paling kuat di dalam menentukan elektoral parpol dan calon presiden," pungkasnya.

Ketua DPC PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, turut buka suara mengenai ketidakhadiran Presiden Jokowi pada HUT PDIP itu. FX Rudy mengatakan, sebenarnya terserah Presiden Jokowi ingin hadir atau tidak dalam momen perayaan HUT PDP itu. Namun, menurutnya, Presiden Jokowi seharusnya hadir di HUT PDIP apabila merasa lahir dari rahim partai berlogo banteng tersebut.

“Ya terserah mau hadir atau tidak. Kalau merasa lahir dari PDI Perjuangan ya mesti hadir,” jelasnya saat ditemui Sabtu (6/1/2024). “Itu urusan sana saya kan trucuk. Ya itu hak mereka,” terangnya. Sementara itu, mengenai status Presiden Jokowi di PDIP, FX Rudy mengaku tidak tahu menahu.

Selain itu, ia juga tak tahu apakah Presiden Jokowi masih memegang Kartu Tanda Anggota (KTA) atau tidak. “Dia punya atau ndak, ndak tahu saya. Dulu kan tidak ada aturan yang kencang seperti itu,” jelasnya. Hanya saja, jika dulu sempat diusulkan sebagai pengurus DPD PDIP Jawa Tengah, harusnya PresidenJokowimemegang KTA.

“Tapi mestinya punya karena saya usulkan menjadi pengurus DPD Provinsi Jawa Tengah,” terangnya. Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Gibran juga ikut berkomentar mengenai ketidakhadiran Presiden Jokowi di HUT PDIP itu. Menurut, Wakil Ketua TKN Habiburokhman, hal tersebut biarlah masyarakat yang menilai.

"Ya namanya kan mungkin kalau politik itu kan ada gestur, mungkin ya bisa ditangkap masyarakat gestur itu ulang tahun partai enggak hadir, ya kan artinya apa?," ujar Habiburokhman saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (7/1/2024). "Iya kan artinya mungkin ya ada hal tertentu lah, ya silakan masyarakat menilai," ia menambahkan. Lebih lanjut, Habiburokhman tegas mengatakan, presiden dua periode itu condong memihak Prabowo ketika ditanya apakah langkah Presiden Jokowi itu semakin menunjukkan ihwal tidak berpihaknya kepada capres cawapres nomor urut 03.

"Saya yakini apa Jokowi sebagai warga negara tentu condong ke Pak Prabowo, Kenapa? Karena yang paling mungkin melanjutkan, siapa yang capaian beliau ya pak Prabowo," tuturnya. Ditegaskan Habiburokhman, dukungan Presiden Jokowi terhadap Prabowo itu bukan semata mata karena anak sulungnya, Gibran Rakabuming Raka yang kini menjadi wakil Prabowo. Namun, jelas karena dua tokoh itu sudah berkerja sama dalam pemerintahan selama lima tahun.

"Ini bukan persoalan ada Mas Gibran, tetapi beliau kan sama Pak Prabowo lima tahun seolah olah beliau itu mengomentari Pak Prabowo yang paling paham tantangan ke depan, masalah ke depan, yang harus dihadapi bangsa ini," tegas Habiburokhman. Sementara itu, menurut pandangan dari pengamat politik sekaligus Direktur Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti, Presiden Jokowi merasa sudah tak lagi menjadi bagian dari keluarga besar PDIP. "Terang benderang bahwa Pak Jokowi merasa dirinya bukan lagi bagian dari keluarga besar PDIP."

Menurut Ray, cara tersebut juga pernah dilakukan oleh Gibran hingga akhirnya PDIP yang bersikap, yakni mengeluarkan Gibran dari keanggotaan PDIP. "Hal itu pernah ditempuh oleh anaknya Gibran, menunggu PDIP yang secara formal mengeluarkannya." "Sebenarnya, ini strategi cari simpati yang sudah terbaca, tetapi, nampaknya tetap dilakoni oleh Pak Jokowi," katanya.

Aapabila Presiden Jokowi datang ke HUT ke 51 PDIP, kata Ray, maka hal itu berpotensi menambah stagnasi elektabilitas Prabowo Gibran. "Dengan begitu akan menyulitkan mencapai target satu putaran. Padahal, ini target penting bukan saja bagi Prabowo Gibran tapi juga bagi Pak Jokowi sendiri," tegasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *